Penilaian persediaan FIFO LIFO AVERAGE
Assalamu’alaikun wr wr
Disini
saya akan menjelaskan cara pengerjaan tentang metode penilaian persediaan dengan menggunakan 3 metode selamat membaca teman-teman.
Persediaan atau
inventory adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk
memenuhi tujuan tertentu. Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha
umumnya memiliki persediaan. Keberadaannya tidak saja dianggap sebagai beban
(liability) karena merupakan pemborosan (waste), tetapi sekaligus juga dapat
dianggap sebagai kekayaan (asset) yang dapat segera dicairkan dalam bentuk uang
tunai (cash).
Dalam sistem akuntansi persediaan
memiliki dua jenis sistem
1. Perpetual (perpetual inventory system)
1. Perpetual (perpetual inventory system)
Sistem pencatatan perpetual selalu membuat catatan setiap terjadnya
mutasi persediaan (pembelian, penjualan/retur)
2. Periodik (periodic inventory system)
Pada
akhir periode akuntansi dengan menggunakan sisitem pencatatan periodic harus
melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan (SO of inventories). Dengan cara
mengukur dan menghitung berapa jumlah barang yang ada digudang.
Ada 3
cara penilaian persediaan
1. FIFO
(Firs In First Out) masuk pertama keluar pertama
Persediaandengan nilai perolehan awal pertama masuk akan dijual digunakan
terlebih dahulu. Sehingga persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan
yang terakhir masuk dibeli. Seperti contoh dibawah ini
Pada
metode FIFO, persediaan barang yang akan keluar untuk kegiatan produksi
nilainya berdasarkan harga yang pertama kali masuk. Sehingga persediaan barang
akhir dengan menggunakan harga yang didasarkan pada harga baru atau harga
dengan urutan terakhir yang dibeli.
2.
LIFO (Last In First Out) masuk
terakhir keluar pertama
Persediaan dengan
nilai perolehan terkhir masuk akan dijual digunakan terlebih dahulu sehingga
persediaan akhir dinilai dengan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan
persediaan yang awal pertama masuk atau dibeli
Namun, perlu diketahui bahwa menurut PSAK
14 (revisi 2008) perusahaan tidak diperbolehkan lagi menggunakan metode LIFO
dalam menghitung pencatatan persediaannya. Hal ini dikarenakan dengan
menggunakan metode LIFO pajak perusahaan akan lebih kecil pada saat terjadi
inflasi.
3.
AVERAGE
(Average Method) rata rata
Nilai persediaan akhir akan menghasilkan
nilai antara nilai persediaan metode FIFO dan LIFO dan berdampak pada nilai
harga pokok penjualan dan laba kotor Caranya dengan membagi jumlah biaya barang
yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit yang tersedia untuk dijual
sehingga akan didapatkan biaya rata-rata per unit. Setelah biaya rata-rata per
unit diketahui,
terima kasih untuk kalian yang sudah membaca semoga bermanfaat jangan lupa Komen yahh
wassalamu'alaikumwr wb
Komentar
Posting Komentar